Karakter Cruella de Vil diadaptasi dari sebuah novel berjudul The Hundred and One Dalmatians karya Dodie Smith. Sosoknya diekspresikan sebagai penjahat yang amat perhatikan penampilan agar senantiasa tampak modis, bersama dengan ciri khas rambut berwarna setengah hitam dan putih. Cruella termasuk amat terobsesi bersama dengan kulit anjing dalmatian untuk dijadikan accessories ataupun bahan pakaian. Bahkan ia tak segan menculik kurang lebih 100 anak anjing dalmatian demi memenuhi impiannya di dunia mode. Ia adalah seorang wanita yang sangat senang dalam dunia fashion dan juga sangat senang dalam memainkan permainan judi online dengan uang asli di situs judi slot online Indonesia.

Setelah sukses mengangkat kisah Maleficent, tokoh antagonis didalam dongeng Sleeping Beauty, kini, Disney ulang mengeksplorasi cerita dibalik pembawaan antagonis ikonik lainnya, Cruella. Selain Maleficent, Cruella merupakan pembawaan antagonis yang termasuk menarik bagi para penggemar. Ia dikenal sebagai pembawaan yang amat modis, jahat, dan sedikit gila, namun, belum dulu ada kisah yang menjelaskan jaman lalunya dan cerita dibalik setiap perbuatannya.

Film Cruella Yang Sukses Tayang Di Bioskop

Film Cruella dapat tayang di bioskop Indonesia didalam sementara dekat. Jadwal penayangan itu diumumkan Disney Studios Indonesia melalui account fasilitas sosialnya pada Senin (10/5) bersama dengan bersama dengan poster-poster para pemeran film tersebut. “Apakah anda udah siap untuk menyambut Kedatangan mereka? Saksikan Disney’s #CruellaID – tayang di bioskop 26 Mei 2021,” cuit Disney Studios Indonesia. Cruella de Vill merupakan pembawaan jahat didalam film 101 Dalmatians. Dalam film Disney yang dirilis pada 1996 itu, Cruella terobsesi bersama dengan kulit anjing dalmatian.

Menjadi Sangat Populer Ditonton

Di film ini, Emma Stone bertransformasi jadi sosok yang kejam dan anarkis bernama Cruella de Vil. Ia lebih-lebih dicap sebagai salah satu cii-ciri paling jahat di antara film-film Disney. Sejak awal film diputar, Cruella terlihat bersama dengan sindiran khasnya yang penuh kelicikan dan kesombongan. Sebuah pembuka yang sebabkan saya dan tentu saja penonton lain di bioskop langsung teringat bersama dengan sosoknya didalam film 101 Dalmatians. Tak banyak yang berubah dari sosok Cruella, baik idi film pertama maupun di film ini. Cruella versi Emma Stone selamanya menghadirkan sosok Cruella bersama dengan baju dan potongan rambutnya yang aneh, tak lupa mobil Panther De Ville yang ditunggangi Cruella de Vil di film keluaran Disney terhadap 1996 silam.

Namun, cerita didalam film jadi benar-benar tidak serupa ketika Cruella merasa mengisahkan cerita jaman lalunya. Di situlah poin perlu yang menggambarkan keseluruhan cerita di film ini tidak serupa bersama dengan film 101 Dalmatians. Mungkin mirip layaknya penonton lainnya, saya juga baru tahu bahwa Cruella awalnya adalah gadis manis bernama Estella yang tinggal di sebuah kota kecil bersama dengan ibunya yaitu seorang perempuan berhati lembut bernama Chaterine (Emily Beecham). Estella dikenal sebagai anak perempuan yang cerdas dan bahagia memberontak. Ia lebih-lebih kerap dibilang aneh oleh umumnya orang terutama Estella lahir bersama dengan rambut separuh putih dan separuh hitam. Hal ini membuatnya tidak serupa bersama dengan orang kebanyakan. Sejak kecil, Estella bermimpi untuk jadi seorang desainer ketika dewasa.

Inilah yang kemudian jadi benang merah awal mula Cruella jadi seorang desainer layaknya yang dikenal sekarang. Dari dunia yang penuh keceriaan, lama kelamaan cerita perihal Estella merasa berkembang jadi gelap dan penuh kebencian setelah kematian ibunya. Ia kemudian hidup sebagai seorang pencuri bersama dengan dua rekan kriminalnya yang bernama Horace (Paul Walter Hauser) dan Jasper (Joel Fry). Namun berkat mereka Estella akhirnya kembali ke dunia fesyen bersama dengan bekerja di tempat tinggal fesyen The Baroness punya desainer bertangan dingin bernama Baroness (Emma Thompson). Pertemuan bersama dengan Baroness jadi awal Estella bertekun kembali dunia fesyen yang udah lama terkubur.